Bismillahirrahmanirrahim
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. al-Baqarah : 186)
Ada tiga jenis keinginan yg mengajak untuk ditunaikan. Pertama, perintah, yaitu keinginan agar org lain melakukan sesuatu untuknya dan harus dikerjakan. Perintah ini berasal dari atasan kepada bawahan... Kedua, nasehat, yaitu keinginan agar orang lain melakukan sesuatu, tetapi tidak ada paksaan di dalamnya... Ketiga, permohonan, yakni keinginan agar org lain memenuhi kebutuhannya. Dalam permohonan ini, tidak ada paksaan dan keharusan, melainkan pengharapan. Permohonan ini datang dari budak kepada tuan, dari bawahan kepada atasan, dari makhluk kepada Khaliq. Permohonan inilah yang disebut dengan doa.
Doa timbul dari tabiat manusia yg dilubuk hatinya terdalam, senantiasa diliputi dengan rasa harap dan cemas. Dia berharap hidupnya sempurna, tetapi cemas jika ia tidak mampu mencapainya disebabkan kelemahan yg ada pada dirinya. Kedua posisi ini, memacu kita untuk memohon pertolongan (dengan berdoa) dari wujud yang lebih mulia dan sempurna dari manusia.
Doa merupakan permohonan yg khusus ditujukan kpd Allah swt, "Hanya kepada-MU kami memohon pertolongan" (Q.S. al-Fatihah : 5). Allah sebagai wujud Yang Maha Kasih, senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kpd segenap ciptaan-Nya. Namun, manusia terkadang dengan kesombongannya tidak pernah mengetuk pintu Allah swt yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu (rahmati wasiat kulla sai'). Ketuklah pintu Allah swt terus menerus dengan doa, insya Allah Tuhan akan berkenan membuka pintu-Nya, sesuai dengan friman-Nya dlm al-Quran : "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.S. al-Baqarah : 186)
Banyak diantara kita tidak menyelami lautan makna doa, sehingga terkadang kebingungan sendiri saat menghadapi kenyataan, bahwa banyak dari doa kita yang tidak terkabul seperti keinginan kita. Apakah Allah swt mengingkari janji-Nya saat berfirman "berdoalah, niscaya akan Ku kabulkan"? ini tidak mungkin, mustahil Allah sebagai Yang Maha Adil mengingkari janji-Nya. Akan tetapi, jika Allah swt merahasiakan terkabulnya doa, itu hal yg wajar sebagi wujud Yang Tersembunyi dan Penuh Rahasia. Hanya saja kita dituntut utk tetap berprasangka baik kepada-Nya.
Para ulama menyebutkan bahwa dalam proses pengabulan doa, Allah swt menggunakan tiga cara. Pertama, Allah mengabulkan sesuai dengan permintaannya. Kedua, dikabulkan, tetapi menggantinya dengan sesuatu yang lain yg lebih bermanfaat bagi si pemohon. Ketiga, dikabulkan dengan ditangguhkan pd hari akhirat untuk diberi ganjaran.
Dengan mengetahui tata cara di atas kita tidak akan diliputi lagi kebingungan akan doa-doa yang kita panjatkan. Prasangka baik kpd Allah swt, bahwa doa-doa kita tidaklah sia-sia melainkan senantiasa mendapat perhatian-Nya, "Kalau hamba-Ku bertanya kpd engkau tentang Aku, katakan Aku dekat. Aku memperkenankan doa orang yang berdoa...".
Dengan demikian, tanamkanlah ke dalam sanubari kita bahwa Allah swt senantiasa berkenan mengabulkan doa-doa kita. Rendahkanlah diri kita dihadapan-Nya. Kuburkanlah kesombongan dengan doa, dan suburkanlah syukur dengan doa, insya Allah kita termasuk hamba-Nya yg memperoleh syafaat di yaumil kebangkitan kelak.
Dengan demikian, hakikat doa adalah penghambaan yg dalam dengan penuh harap dan cemas kpd Allah swt. Doa bukanlah sekedar ungkapan lisan yg penuh kata-kata, melainkan rintihan suci dengan kehadiran seluruh anggota jasmani dan ruhani dalam muatan cinta ilahi. wallahu a'lam (CaReM 15 Ramadhan 1430 H)
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. al-Baqarah : 186)
Ada tiga jenis keinginan yg mengajak untuk ditunaikan. Pertama, perintah, yaitu keinginan agar org lain melakukan sesuatu untuknya dan harus dikerjakan. Perintah ini berasal dari atasan kepada bawahan... Kedua, nasehat, yaitu keinginan agar orang lain melakukan sesuatu, tetapi tidak ada paksaan di dalamnya... Ketiga, permohonan, yakni keinginan agar org lain memenuhi kebutuhannya. Dalam permohonan ini, tidak ada paksaan dan keharusan, melainkan pengharapan. Permohonan ini datang dari budak kepada tuan, dari bawahan kepada atasan, dari makhluk kepada Khaliq. Permohonan inilah yang disebut dengan doa.
Doa timbul dari tabiat manusia yg dilubuk hatinya terdalam, senantiasa diliputi dengan rasa harap dan cemas. Dia berharap hidupnya sempurna, tetapi cemas jika ia tidak mampu mencapainya disebabkan kelemahan yg ada pada dirinya. Kedua posisi ini, memacu kita untuk memohon pertolongan (dengan berdoa) dari wujud yang lebih mulia dan sempurna dari manusia.
Doa merupakan permohonan yg khusus ditujukan kpd Allah swt, "Hanya kepada-MU kami memohon pertolongan" (Q.S. al-Fatihah : 5). Allah sebagai wujud Yang Maha Kasih, senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kpd segenap ciptaan-Nya. Namun, manusia terkadang dengan kesombongannya tidak pernah mengetuk pintu Allah swt yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu (rahmati wasiat kulla sai'). Ketuklah pintu Allah swt terus menerus dengan doa, insya Allah Tuhan akan berkenan membuka pintu-Nya, sesuai dengan friman-Nya dlm al-Quran : "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.S. al-Baqarah : 186)
Banyak diantara kita tidak menyelami lautan makna doa, sehingga terkadang kebingungan sendiri saat menghadapi kenyataan, bahwa banyak dari doa kita yang tidak terkabul seperti keinginan kita. Apakah Allah swt mengingkari janji-Nya saat berfirman "berdoalah, niscaya akan Ku kabulkan"? ini tidak mungkin, mustahil Allah sebagai Yang Maha Adil mengingkari janji-Nya. Akan tetapi, jika Allah swt merahasiakan terkabulnya doa, itu hal yg wajar sebagi wujud Yang Tersembunyi dan Penuh Rahasia. Hanya saja kita dituntut utk tetap berprasangka baik kepada-Nya.
Para ulama menyebutkan bahwa dalam proses pengabulan doa, Allah swt menggunakan tiga cara. Pertama, Allah mengabulkan sesuai dengan permintaannya. Kedua, dikabulkan, tetapi menggantinya dengan sesuatu yang lain yg lebih bermanfaat bagi si pemohon. Ketiga, dikabulkan dengan ditangguhkan pd hari akhirat untuk diberi ganjaran.
Dengan mengetahui tata cara di atas kita tidak akan diliputi lagi kebingungan akan doa-doa yang kita panjatkan. Prasangka baik kpd Allah swt, bahwa doa-doa kita tidaklah sia-sia melainkan senantiasa mendapat perhatian-Nya, "Kalau hamba-Ku bertanya kpd engkau tentang Aku, katakan Aku dekat. Aku memperkenankan doa orang yang berdoa...".
Dengan demikian, tanamkanlah ke dalam sanubari kita bahwa Allah swt senantiasa berkenan mengabulkan doa-doa kita. Rendahkanlah diri kita dihadapan-Nya. Kuburkanlah kesombongan dengan doa, dan suburkanlah syukur dengan doa, insya Allah kita termasuk hamba-Nya yg memperoleh syafaat di yaumil kebangkitan kelak.
Dengan demikian, hakikat doa adalah penghambaan yg dalam dengan penuh harap dan cemas kpd Allah swt. Doa bukanlah sekedar ungkapan lisan yg penuh kata-kata, melainkan rintihan suci dengan kehadiran seluruh anggota jasmani dan ruhani dalam muatan cinta ilahi. wallahu a'lam (CaReM 15 Ramadhan 1430 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar